Jumat, 20 Januari 2012

Kemurnian fisik benih


ANALISIS KEMURNIAN FISIK BENIH
(Oleh : Abdul Muhid)



LEMBAR INFORMASI


TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Siswa mampu melakukan analisis kemurnian benih bila disediakan contoh benih yang akan dianalisis serta peralatan analisis kemurnian yang memadai.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mempelajari modul ini siswa dapat :
  • Mengidentifikasi komponen yang dianalisis
  • Menerapkan prosedur analisis kemurnian.




URAIAN MATERI

1.       Pengertian

Analisis kemurnian benih di laboratorium adalah memisahkan contoh benih menjadi 3 (tiga) komponen yaitu komponen benioh murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih, yang selanjutnya ketiga komponen benih tersebut dipersentasekan berdasarkan beratnya.

Analisis kemurnian benih dilakukan yang pertama kali, setelah itu baru benih murni yang diperoleh dapat ditetapkan kadar airnya dan diuji daya berkecambahnya.  Hal ini dilakukan karena nilai kadar air dan daya berkecambah yang ingin diperoleh adalah nilai kadar air dan daya  berkecambah dari benih murni bukan dari benih campuran.


2.       Tujuan Analisis Kemurnian Benih

Adapun tujuan dari analisis kemurnian benih adalah untuk :
  • Melindungi konsumen
  • Mengetahui komposisi benih dalam lot
  • Mengetahui macam species / varietas lain yang tercampur dalam lot benih
  • Mengetahui macam kotoran dalam benih.


3.       Komponen yang Dianalisis

Komponen yang dianalisis adalah komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih.  Benih tanaman lain dapat terdiri dari benih spcies lain, benih varietas lain, dan biji gulma.  Sedangkan kotoran benih dapat berupa tanah, pasir, kerikil, dan potongan dari bagian tanaman.  Kotoran benih tercampur dalam benih murni pada saat perontokan, prosesing, dan pengemasan.


a.       Benih Murni

Salah satu komponen yang dipisahkan dalam analisis kemurnian benih adalah benih murni.  Untuk dapat memisahkan benih murni dari komponen lain maka harus diketahui apa yang dimaksud / diketegorikan dengan benih murni.

Yang dimaksud dengan benih murni adalah benih yang sesuai dengan pernyataan pengirim atau benih yang secara dominant ditemukan dalam contoh benih.  Berikut adalah benih yang dikategorikan sebagai benih murni :
  • Benih utuh
  • Benih muda
  • Benih berukuran kecil
  • Benih mengkerut dan benih yang sedikit rusak
  • Benih yang terserang hama / penyakit tetapi masih bias dikenali sebagai benih yang dimaksud
  • Benih yang sudah berkecambah tetapi masih bias dikenali sebagai benih yang dimaksud
  • Pecahan benih yang ukurannya lebih besar dari setengah ukuran benih normal dan masih bias dikenali.



b.      Benih Tanaman Lain

Untuk dapat mengetahui persentase campuran biji lain yang terdapat dalam suatu kelompok benih maka keberadaan biji lain perlu dipisahkan dan dihitung persentasenya.  Agar dapat memisahkan biji lain maka harus dipahami dulu apa saja yang dikategorikan sebagai biji lain dalam sekelompok benih.  Berikut ini adalah criteria dari biji lain :
  • Biji dari species / varietas lain
  • Biji gulma



c.       Kotoran Benih

Yang dimaksud dengan kotoran benih adalah meliputi benih dan bagian dari benih, serta bahan-bahan lain yang bukan bagian dari benih.

1)       Benih dan Bagian Benih
  • Benih yang terlihat jelas bukan benih sejati.
  • Benih Leguminoceae, Crussiferae, Taxaceae, Taxodiacea, Cupressaceae, Pinoceae dengan kulit benih yang telah terkelupas.
  • Pecahan benih dengan ukuran setengah atau kurang dari setengah ukuran normal.
  • Benih Cuscuta yang telah berubah warna dari abu-abu menjadi putih kecoklatan.
  • Benih rusak tanpa lembaga.
  • Gabah hampa.
  • Sekam, cangkang benih, kulit benih, dll.

2)       Bahan lain yang bukan merupakan bagian dari benih seperti tanah, pasir, kerikil, batu potongan ranting, jerami, daun, tangkai bunga, kulit buah, dll.


d.      Peralatan Analisis Kemurnian

  • Pembagi mekanik
  • Sendok
  • Pinset
  • Spatula
  • Kuas kecil
  • Meja kerja kemurnian
  • Kaca pembesar
  • Timbangan analisis
  • Kursi analisis
  • Koleksi Benih
  • Rak atau lemari.


e.       Pengambilan Contoh Kerja

Contoh kerja kemurnian doambil dari contoh kirim dengan menggunakan alat pembagi benih.  Jika akan akan dilakukan analisa simplo maka pengambilan contoh kerja hanya dilakukan satu kali, tetapi jika akan dilakukan analisa duplo maka pengambilan contoh kerja dilakukan 2 kali setengah berat contoh kerja.

Berikut adalah bereat minimum contoh kerja untuk analisis kemurnian fisik pada berbagai jenis benih.

NO
KOMODITAS
BERAT CONTOH KERJA (GRAM)
1.
Jagung
900
2.
Kacang tanah
1000
3.
Kacang hijau
120
4.
Bayam
2
5.
Sawi
4
6.
Cabe besar
15
7.
Cabe rawit
15
8.
Semangka
250
9.
Mentimun
70
10.
Kangkung
100
11.
Terong
15
12.
Tomat
7
13.
Kacang panjang
500
14.
Seledri
1
15.
Kool
10
16.
Petsai
7
17.
Buncis
700
18.
Padi
40
19.
Kedelai
500
20.
Tembakau
0,5
21.
Oyong (gambas)
400
22.
Wortel
3
23.
Waluh
180
*) berat contoh kerja setara dengan jumlah 2500 butir benih.
f.        Penimbangan Contoh Kerja

Penimbangan contoh kerja dilakukan dengan timbangan analitis yang mempunyai kepekaan 3 – 4 desimal dalam satuan gram, dan sebaiknya digunakan timbangan dengan tipe pembacaan langsung.  Penimbangan harus dilakukan dengan  prosedur yang benar sesuai dengan spesifikasi timbangan yang digunakan agsar diperoleh hasil penimbangan yang akurat.  Berikut adalah contoh jumlah decimal pada penimbangan contoh kerja untuk analisis kemurnian.
BERAT CONTOK KERJA (GRAM)
DECIMAL PENIMBANGAN
CONTOH (GRAM)
< 1
4
0,8036
1,000 – 9,999
3
8,036
10,00 – 99,99
2
80,36
100,0 – 999,9
1
803,6
>  1000
0
8036









g.      Cara Melakukan Analisis Kemurnian

Contoh kerja untuk analisis kemurnian diambil dari contoh kirim dan ditimbang mernggunakan timbangan analitis denga  berat sesuai dengan jenis benihnya dan berdasarkan ketentuan yang berlaku.  Hasil penimbangan dicatat sebagai berat contoh kerja awal.  Setelah ditimbang kemudian contoh kerja tersebut disebat di meja kerja kemurnian.  Pada meja kerja kemurnian tersebut setiap benih diamati dan diidentifikasi satu persatu secara visual berdasarkan kenampakan morfologinya (bentuk, ukuran, warna, dsb.).  Identifikasi tersebut dapat menggunakan pinset / penggaris kecil / batang besi / kuas kecil.  Dari hasil identifikasi tersebut, contoh kerja dikelompokkan menjadi tiga komponen yaitu benih murni, benih lain, dan kotoran benih.  Kemudian setiap komponen benih tersebut ditimbang satu persatu dalam satuan gram dengan tingkat ketelitian yang sama dengan penimbangan contoh kerja awal.  Bila terdapat kehilangan berat llebih besar dari 5% dari berat contoh kerja maka harus dilakukan pengulangan analisis kemurnian.  Masing-masing komponen dihitung persentasenya dalam satu decimal dan dijumlahkan, jumlah total ketiga komponen harus 100 %.  Bila jumlah tersebut tidak 100 % maka harus dilakukan pengurangan pada persentase tertinggi atau penambahan pada persentase terendah.


Rumus perhitungan hasil analisis kemurnian

                                                BM
            % BM   =          _________________                  X          100%
                                    BM + BTL + KB

                                                BTL
            % BTL  =          _________________                  X          100%
                                    BM + BTL + KB

                                                KB
            % KB    =          _________________                  X          100%
                                    BM + BTL + KB


Faktor kehilangan / penambahan yang diperbolehkan maksimal 5 % dihitung dengan rumus :

                                    CK – (BM + BTL + KB)
                                    ____________________ X          100%    5%
                                                CK
Keterangan :
BM       =  Benih Murni
BTL      =  Benih Tanaman Lain
KB        =  Kotoran Benih
CK       =  Contoh Kerja

1 komentar:

  1. Terimakasih atas informasinya, semoga sukses selalu dan Silahkan Kunjungi website kami ^^
    Obat Herbal Hemangioma Kavernosa

    BalasHapus