ANALISIS KEMURNIAN FISIK BENIH
(Oleh : Abdul Muhid)
LEMBAR INFORMASI
TUJUAN
PEMBELAJARAN UMUM
Siswa mampu melakukan analisis
kemurnian benih bila disediakan contoh benih yang akan dianalisis serta
peralatan analisis kemurnian yang memadai.
TUJUAN
PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mempelajari modul ini
siswa dapat :
- Mengidentifikasi komponen yang dianalisis
- Menerapkan prosedur analisis kemurnian.
URAIAN MATERI
1.
Pengertian
Analisis kemurnian benih di
laboratorium adalah memisahkan contoh benih menjadi 3 (tiga) komponen yaitu
komponen benioh murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih, yang selanjutnya
ketiga komponen benih tersebut dipersentasekan berdasarkan beratnya.
Analisis kemurnian benih
dilakukan yang pertama kali, setelah itu baru benih murni yang diperoleh dapat
ditetapkan kadar airnya dan diuji daya berkecambahnya. Hal ini dilakukan karena nilai kadar air dan
daya berkecambah yang ingin diperoleh adalah nilai kadar air dan daya berkecambah dari benih murni bukan dari benih
campuran.
2.
Tujuan Analisis
Kemurnian Benih
Adapun tujuan dari analisis
kemurnian benih adalah untuk :
- Melindungi konsumen
- Mengetahui komposisi benih dalam lot
- Mengetahui macam species / varietas lain yang tercampur dalam lot benih
- Mengetahui macam kotoran dalam benih.
3.
Komponen yang
Dianalisis
Komponen yang dianalisis adalah
komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih. Benih tanaman lain dapat terdiri dari benih
spcies lain, benih varietas lain, dan biji gulma. Sedangkan kotoran benih dapat berupa tanah,
pasir, kerikil, dan potongan dari bagian tanaman. Kotoran benih tercampur dalam benih murni
pada saat perontokan, prosesing, dan pengemasan.
a.
Benih Murni
Salah satu komponen yang
dipisahkan dalam analisis kemurnian benih adalah benih murni. Untuk dapat memisahkan benih murni dari
komponen lain maka harus diketahui apa yang dimaksud / diketegorikan dengan
benih murni.
Yang dimaksud dengan benih
murni adalah benih yang sesuai dengan pernyataan pengirim atau benih yang
secara dominant ditemukan dalam contoh benih.
Berikut adalah benih yang dikategorikan sebagai benih murni :
- Benih utuh
- Benih muda
- Benih berukuran kecil
- Benih mengkerut dan benih yang sedikit rusak
- Benih yang terserang hama / penyakit tetapi masih bias dikenali sebagai benih yang dimaksud
- Benih yang sudah berkecambah tetapi masih bias dikenali sebagai benih yang dimaksud
- Pecahan benih yang ukurannya lebih besar dari setengah ukuran benih normal dan masih bias dikenali.
b.
Benih Tanaman Lain
Untuk dapat mengetahui
persentase campuran biji lain yang terdapat dalam suatu kelompok benih maka
keberadaan biji lain perlu dipisahkan dan dihitung persentasenya. Agar dapat memisahkan biji lain maka harus
dipahami dulu apa saja yang dikategorikan sebagai biji lain dalam sekelompok benih. Berikut ini adalah criteria dari biji lain :
- Biji dari species / varietas lain
- Biji gulma
c.
Kotoran Benih
Yang dimaksud dengan kotoran
benih adalah meliputi benih dan bagian dari benih, serta bahan-bahan lain yang
bukan bagian dari benih.
1) Benih dan Bagian
Benih
- Benih yang terlihat jelas bukan benih sejati.
- Benih Leguminoceae, Crussiferae, Taxaceae, Taxodiacea, Cupressaceae, Pinoceae dengan kulit benih yang telah terkelupas.
- Pecahan benih dengan ukuran setengah atau kurang dari setengah ukuran normal.
- Benih Cuscuta yang telah berubah warna dari abu-abu menjadi putih kecoklatan.
- Benih rusak tanpa lembaga.
- Gabah hampa.
- Sekam, cangkang benih, kulit benih, dll.
2) Bahan lain yang
bukan merupakan bagian dari benih seperti tanah, pasir, kerikil, batu potongan
ranting, jerami, daun, tangkai bunga, kulit buah, dll.
d.
Peralatan Analisis
Kemurnian
- Pembagi mekanik
- Sendok
- Pinset
- Spatula
- Kuas kecil
- Meja kerja kemurnian
- Kaca pembesar
- Timbangan analisis
- Kursi analisis
- Koleksi Benih
- Rak atau lemari.
e.
Pengambilan Contoh
Kerja
Contoh kerja kemurnian doambil
dari contoh kirim dengan menggunakan alat pembagi benih. Jika akan akan dilakukan analisa simplo maka
pengambilan contoh kerja hanya dilakukan satu kali, tetapi jika akan dilakukan
analisa duplo maka pengambilan contoh kerja dilakukan 2 kali setengah berat
contoh kerja.
Berikut adalah bereat minimum
contoh kerja untuk analisis kemurnian fisik pada berbagai jenis benih.
NO
|
KOMODITAS
|
BERAT CONTOH KERJA (GRAM)
|
1.
|
Jagung
|
900
|
2.
|
Kacang tanah
|
1000
|
3.
|
Kacang hijau
|
120
|
4.
|
Bayam
|
2
|
5.
|
Sawi
|
4
|
6.
|
Cabe besar
|
15
|
7.
|
Cabe rawit
|
15
|
8.
|
Semangka
|
250
|
9.
|
Mentimun
|
70
|
10.
|
Kangkung
|
100
|
11.
|
Terong
|
15
|
12.
|
Tomat
|
7
|
13.
|
Kacang panjang
|
500
|
14.
|
Seledri
|
1
|
15.
|
Kool
|
10
|
16.
|
Petsai
|
7
|
17.
|
Buncis
|
700
|
18.
|
Padi
|
40
|
19.
|
Kedelai
|
500
|
20.
|
Tembakau
|
0,5
|
21.
|
Oyong (gambas)
|
400
|
22.
|
Wortel
|
3
|
23.
|
Waluh
|
180
|
*) berat contoh kerja setara
dengan jumlah 2500 butir benih.
f.
Penimbangan Contoh
Kerja
Penimbangan contoh kerja
dilakukan dengan timbangan analitis yang mempunyai kepekaan 3 – 4 desimal dalam
satuan gram, dan sebaiknya digunakan timbangan dengan tipe pembacaan
langsung. Penimbangan harus dilakukan
dengan prosedur yang benar sesuai dengan
spesifikasi timbangan yang digunakan agsar diperoleh hasil penimbangan yang
akurat. Berikut adalah contoh jumlah
decimal pada penimbangan contoh kerja untuk analisis kemurnian.
BERAT CONTOK KERJA (GRAM)
|
DECIMAL PENIMBANGAN
|
CONTOH (GRAM)
|
< 1
|
4
|
0,8036
|
1,000 – 9,999
|
3
|
8,036
|
10,00 – 99,99
|
2
|
80,36
|
100,0 – 999,9
|
1
|
803,6
|
> 1000
|
0
|
8036
|
g.
Cara Melakukan
Analisis Kemurnian
Contoh kerja untuk analisis
kemurnian diambil dari contoh kirim dan ditimbang mernggunakan timbangan
analitis denga berat sesuai dengan jenis
benihnya dan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Hasil penimbangan dicatat sebagai berat
contoh kerja awal. Setelah ditimbang
kemudian contoh kerja tersebut disebat di meja kerja kemurnian. Pada meja kerja kemurnian tersebut setiap
benih diamati dan diidentifikasi satu persatu secara visual berdasarkan
kenampakan morfologinya (bentuk, ukuran, warna, dsb.). Identifikasi tersebut dapat menggunakan pinset
/ penggaris kecil / batang besi / kuas kecil.
Dari hasil identifikasi tersebut, contoh kerja dikelompokkan menjadi
tiga komponen yaitu benih murni, benih lain, dan kotoran benih. Kemudian setiap komponen benih tersebut ditimbang
satu persatu dalam satuan gram dengan tingkat ketelitian yang sama dengan
penimbangan contoh kerja awal. Bila
terdapat kehilangan berat llebih besar dari 5% dari berat contoh kerja maka
harus dilakukan pengulangan analisis kemurnian.
Masing-masing komponen dihitung persentasenya dalam satu decimal dan
dijumlahkan, jumlah total ketiga komponen harus 100 %. Bila jumlah tersebut tidak 100 % maka harus
dilakukan pengurangan pada persentase tertinggi atau penambahan pada persentase
terendah.
Rumus perhitungan hasil
analisis kemurnian
BM
% BM = _________________ X 100%
BM + BTL + KB
BTL
% BTL = _________________ X 100%
BM + BTL + KB
KB
% KB = _________________ X 100%
BM + BTL + KB
Faktor kehilangan /
penambahan
yang diperbolehkan maksimal 5 % dihitung dengan rumus :
CK – (BM + BTL + KB)
____________________ X 100% <
5%
CK
Keterangan :
BM = Benih Murni
BTL = Benih Tanaman Lain
KB = Kotoran Benih
CK = Contoh Kerja
Terimakasih atas informasinya, semoga sukses selalu dan Silahkan Kunjungi website kami ^^
BalasHapusObat Herbal Hemangioma Kavernosa