Sabtu, 21 Januari 2012
Jumat, 20 Januari 2012
Kadar Air Benih
PENETAPAN
KADAR AIR BENIH
(Oleh : Abdul Muhid)
LEMBAR
INFORMASI
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Siswa mampu menetapkan kadar air benih bila
disediakan alat dan bahan pengujian penetapaan kadar air benih.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mempelajari modul ini siswa dapat :
·
Menentukan metode
uji,
·
Menyiapkan alat penetapan
kadar air benih,
·
Menyiapkan benih,
·
Menghitung kadar air
benih.
URAIAN
MATERI
1.
Tujuan Penetapan
Kadar Air Benih
Penetapan kadar air benih bertujuan untuk :
·
Untuk mengetahui
kadar air benih dengan menggunakan metode yang sesuai bagi keperluan pengujian,
·
Untuk membandingkan
kualitas benih antar seed lot
·
Untuk menduga
storabilitas benih
·
Untuk menentukan
apakah nilai kadar air benih memenuhi peraturan yang berlaku.
2.
Pengertian Kadar Air
Yang dimaksud dengan kadar air benih adalah berat
air yang hilang karena pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang
dinyatakan dalam persentase terhadap berat awal contoh benih.
3.
Peralatan Penetapan
Kadar Air Benih
Peralatan
yang diperlukan untuk penetapan kadar air benih tergantung metode yang
digunakan, antara lain :
·
Alat penghancur benih
(grinding mill)
·
Oven listrik yang
dilengkapi dengan thermostat dan thermometer
dengan ketelitian 0,5 ⁰C,
·
Wadah dari bahan
porselin lengkap dengan tutup,
·
Penjepit asbes dan
sarung tangan,
·
Desikator
·
Timbangan analitik
(ketelitian hingga 0,001 g),
·
Saringan
·
Alat pengukur kadar
air metode cepat
4.
Pengaruh Kadar Air
terhadap Kualitas dan Daya Simpan Benih
Benih sebagai organisma hidup, baik
yang mengandung karbohidrat (serealia) ataupun minyak seperti halnya benih
kacang-kacangan, penyimpanannya sangat ditentukan oleh pengaruh kadar
air benih, jenis benih, tingkat kematangan, serta temperature
penyimpanan. Jadi dalam penyimpanannya
(sebagai organisme hidup yang melakukan respirasi). Dalam proses respirasi ini menghasilkan panas
dan air dalam benih, maka makin tinggi kadar airnya respirasi dapat berlangsung
dengan cepat yang dapat berakibat :
·
Berlangsungnya
perkecambahan, karena didukung oleh kelembaban lingkungan yang besar / tinggi.
·
Kelembaban lingkungan
yang tinggi merupakan lingkungan yang cocok bagi organisme perusak misalnya
jamur, dengan demikian benih akan banyak mengalami kerusakan.
Benih akan mengalami kecepatan
kemundurannya tergantung dari tingginya kadar air dan suhu. Hal ini dapat dijadikan patokan sebagai
berikut :
·
Bagi tiap terjadinya
penurunan 1 % pada kadar air benih, umur benih akan bertahan sampai 2 kali,
·
Bagi tiap terjadinya
penurunan 5 ºC suhu dalam penyimpanannya, umur benih akan bertahan sampai 2
kali.
“Artinya benih dengan kadar air 14 %
apabila dibandingkan dengan benih yang berkadar air lebih kecil sampai batas 5
%, ternyata yang berkadar air lebih kecil akan dapat mengurangi kecepatan
terjadinya kemunduran. Jelasnya benih yang
berkadar air lebih kecil dari 14 % umurnya akan lebih panjang. Yang berkadar air 13 % akan dapat bertahan
sampai 2 kali, yang berkadar air 12 % akan dapat bertahan sampai 4 kali
dibandingkan dengan yang berkada r air 14 %.
Pemeliharaan kadar air benih agar
paling tidak tetap berkisar antara 14 %
dan 5 % adalah merupakan
perlakukan yang mantap. Kemampuan hidup
Jamur yang dapat mematikan benih adalah pada kadar air di atas 14 %, sedangkan benih yang berkadar di bawah 5 %
dapat dipercepat kemundurannya dikarenakan reaksi-reaksi fisiokimiawi. Untuk menurunkan kadar air di bawah 5 %,
sesungguhnya mengeluarkan air yang meruipakanan bagian dari susunan kimiawi
benih. Untuk menguranginya perlu dibantu
dengan sedikit perusakan pada jaringan benih, sehingga dapat menurunkan
viabilitas benih.
5. Metode Pengujian
Kadar Air
Cara pengujian kada air secara garis
besarnya dapat digolongkan atas dua metode, yaitu : Metode Dasar / standart dan Metode Praktis. Pada metode dasar antara lain termasuk metode
tungku (oven method). Metode dasar terdapat dua cara yaitu ;
pertama metode oven dengan suhu rendah konstan (105 ºC), dan kedua dengan
metode oven dengan suhu tinggi konstan (130 ºC). Pada metode praktis adalah dengan menggunakan
“Moisture Tester”. Pemilihan metode pengujian kadar air
tersebut tergantung dari ketersiaan alat dan jenis benihnya.
a. Metode Oven dengan
Suhu Rendah Konstan (103 + 2) ºC
Metode oven dengan suhu rendah konstan
(103 + 2 ) ºC dilakukan untuk
benih-benih seperti pada Tabel 1.
Penetapan kadar air dengan metode ini
dilakukan dengan cara :
·
Membersihkan alat dan
cawan sebelum dipakai, jika wadah (cawan dan tutup) basah maka dipanaskan
terlebih dahulu dengan oven suhu 130 ºC selama 1 jam, kemudian didinginkan
dalam desikataor;
·
Menyalakan oven dan
mengatur suhunya hingga mencapai (103 + 2) ºC,
·
Timbang cawan dan
tutup sebelum digunakan (M1),
·
Lakukan penghancuran
ukuran benih yang besar dengan cara penggilingan dengan grinder atau diiris,
·
Timbang contoh kerja
sesuai dengan diameter wadah,
·
Masukkan contoh kerja
kedalam cawan dan timbang beserta tutupnya (M2),
·
Masukkan cawan berisi
contoh kerja dan tutup tersebut ke dalam oven,
·
Buka tutup cawan, dan
letakkan masing-masing tutup cawan disampingnya,
·
Keringkan pada suhu
(103 + 2) ºC selama (17 + 1) jam,
·
Bila sudah selesai
cawan ditutup, dan keluarkan dari oven dinginkan di dalam desikator selama 30 –
45 menit.
·
Timbang cawan beserta
isi dan tutup (M3),
·
Hitung kadar air
benih,
Saat mengerjakan penetapan kadar
air ini, kelembaban udara nisbi laboratorium harus kurang dari 70 %.
Tabel 1. Jenis tanaman yang mengunakan metode oven
suhu rendak konstan (103 + 2) ºC.
No
|
Nama Latin
|
Nama Indonesia
|
Waktu (Jam)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
|
Allium cepa
Arachis
hypogaea *)
Brassica
Capsicum spp
Glycine max
*)
Gossypium
spp
Solanum
melongena
Sesanum
indicum
Raphanus
sativus
Ricinus
communis *)
All tree
species
|
Bawang
Kacang Tanah
Kool,
Petsai, Sawi
Cabe
Kedelai
Kapas
Terong
Wijen
Lobak
Jarak
Semua
tanaman pohon
|
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
|
*) Benih harus dihancurkan
b. Metode Oven Suhu
Tinggi KOnstan (130 – 133) ºC
Metode oven dengan suhu tinggi konstan
(130 – 133) ºC, dilakukan untuk benih-benih seperti pada Tabel 2.
Prosedur penetapan kadar air dengan
metode ini sama dengan metode oven suhu rendah konstan, namun untuk jagung suhu
oven diatur pada (130 – 133) ºC selama 4 jam, dan untuk serealia lainnya 1 – 2
jam.
Tabel 1. Jenis tanaman yang mengunakan metode oven
suhu tinggi konstan (130 -133) ºC.
No
|
Nama Latin
|
Nama Indonesia
|
Waktu (Jam)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
Apium
graveolens
Asparagus
officinalis
Beta
vulgaris
Citrulullus
lanatus
Cucumis spp
Cucurbita
spp
Daucus
carota
Hordeum
vulgare *)
Lactuca
sativa
Lycopersicum
esculentum
Nicotiana
tabacum
Oryza sativa
*)
Pisum
sativum *)
Phaseolus
spp *)
Panicum spp
Sorghum spp
*)
Spinacia
oleracea
Triticum spp
*)
Vigna spp *)
Zea mays *)
|
Seledri
Asparagus
Bit gula
Semangka
Mentimun
Waluh
Wortel
Jelai
Selada
Tomat
Tembakau
Padi
Kcg. Kapri
Kc. Hijau,
buncis
Rumput gajah
Sorgum
Spinach
Gandum
Kc.
Panjang (kc. Tunggak)
Jagung
|
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
1,0
2,0
1,0
1,0
1,0
2,0
1,0
1,0
1,0
2,0
1,0
2,0
1,0
4,0
|
c. Metode Cepat
Metode cepat atau metode praktis
dilakukan dengan menggunakan moisture meter / moisture tester / grain moisture
meter (alat pengukur kadar air).
Untuk penetapan metode cepat dengan
moisture meter alat harus dikalibrasi terlebih dahulu, dan kalibrasi ini harus
rutin dilakukan satu tahun sekali.
Contoh pengecek kalibrasi dilakukan
pada lima (5)
tingkat kadar air, sedikitnya dua varietas.
Kelima tingkat tingkat kadar air tersebut harus mencakup kisaran / skala
pada moisture meter. Sebagai acuan
kalibrasi digunakan metode oven.
Rata-rata dari 2 (dua) nilai dianggap sebagai nilai benar (True value),
apabila perbedaan keduanya tidak lebih dari 0,3 %. Bila perbedaan lebih dari 0,3 %, kalibrasi
harus diulang.
6. Toleransi
Perbedaan hasil perhitungan penetapan
kadar air yang dihasilkan pada 2 ulangan tidak boleh lebih dari 0,2 %. Jika lebih dari 0,2 % maka peneapan kadar air
diulang.
7. Laporan
Hasil penetapan kadar air dinyatakan
dalam persentase dan ditulis dalam satu decimal serta mencantumkan metode yang
digunakan. Apabila penetapan kadar air
dengan menggunakan moisture meter, maka dalam laporan hendaknya disebutkan merek
dan tipenya.
Langganan:
Postingan (Atom)